Minggu, 15 Juli 2012

Raja dan Ratu Daerah

Raja dan Ratu Daerah

 Drago bangun dari tidurnya, kemudian ia merelaksasikan anggota tubuhnya. Tampak mata yang masih tiga per empat terbuka ia usap dengan tangan kiri dan yang lainnya menutup mulut saat ia menguap. Diambilnya pakaian dalam dari lemari dan handuk kemudian keluar kamar dan menuju ke kamar mandi. Sesampainya disana ia mengketuk pintu dan ternyata di dalam kamar mandi terdapat seseorang, akhirnya ia pergi ke ruang tamu dan kemudian menonton televisi.

Tak lama kemudian seseorang yang ternyata ibunya keluar dari dalam kamar mandi. Masuklah Drago ke kamar mandi dan melakukan kebiasaannya tiap hari yaitu mandi. Setelah ia selesai dan telah rapih ia bersiap menuju sekolah dengan menggunakan sepeda motor merah kesayangannya.

 Drago merupakan seorang siswa yang rajin ia biasa berada disekolah satu jam sebelum bel masuk, tak jarang saat langit masih gelap dia sudah ada di sekolah. Namun Drago tak sendiri yang sampai sekolah terlebih dahulu, ada teman sekaligus seseorang yang ia suka bernama Eva. Eva adalah seorang siswi perempuan yang cantik jelita dan pintar dalam segala aspek ke akademikkan. Berbeda dengan Drago yang hanya rajin namun prestasinya kurang menonjol.

 Sesampainya Drago di sekolah ia parkirkan sepeda motornya di tempat parkir yang berada dekat dengan pintu masuk utama sekolah. Dia berfikir bahwa dialah orang pertama masuk ke sekolah. Namun ternyata pas ia masuk kedalam gerbang dan melihat keadaan dan menikmati udara sekolah yang segar karena di tanami banyak sekali pepohonan, ia terkejut melihat Eva yang sedang duduk di taman sambil membaca buku.

 Dia pun menghampiri Eva dengan langkah perlahan untuk mengejutkan Eva dari belakang. Saat ia tepat di belakang Eva, dia mengejutkan Eva dengan memberikan salam dengan nada tinggi
 “Assalamu’alaikum…!!!” Drago mengucap salam pada Eva
 “aaa…. Hu..uuhh… Drago kamu ngagetin aku aja deh, wa’alaikum salam” jawab Eva menoleh ke belakang mengarah ke Drago. “lagi kamu asik sih bacanya sampai-sampai tidak menyadari keberadaanku di belakangmu”
 “oh, maaf ya Drago aku lagi fokus bacanya yaudah deh aku gak baca lagi, gimana kalau sekarang kita latihan soal?” tanya Eva memasukan buku yang ia baca dan kemudian mengambil buku matematika dari tas miliknya.
 “yah… sarapan pagi deh, hehehe” ujar Drago tertawa dan Eva hanya tersenyum milihatnya.

 Drago dan Eva akhirnya membahas soal matematika yang menurut mereka pelajaran yang mengasyikkan. Drago dan Eva merupakan teman sekelas yang selalu bersaing di kelas XI IPA I tak jarang mereka membuat tantangan dengan nilai tertinggi sebagai acuan yang menang, namun dalam kesehariannya Drago yang sering kalah dalam tantangan tersebut.

 “Toeeett…. Toooeeet…” bel tanda masuk kelas pun berbunyi dan mereka mengakhiri pembahasan soal matematika. Pelajaran pertama ialah pelajaran Bahasa Indonesia, Drago agak tidak suka dengan pelajaran ini karena selalu membuatnya mengantuk namun berbeda dengan Drago yang justru bersemangat dalam pelajaran tersebut.

 Bel pun kembali berbunyi dan sekarang pelajaran PLH, namun gurunya tidak ada. Kemudian datanglah beberapa orang anggota OSIS yang menyampaikan bahwa akan di adakannya berbagai macam lomba dalam menyambut hari batik, salah satunya ialah lomba raja dan ratu daerah. Setelah menyampaikan tentang lomba tersebut kemudian para anggota OSIS pergi dari kelas.

  Setelah itu sekelas berdiskusi tentang siapa saja yang akan mengikuti lomba tersebut, dan akhirnya di tentukan siapa saja perwakilan kelas XI IPA I yang akan mengikuti lomba. Akhirnya bel tanda istirahat berbunyi dan di sebutkan nama-nama yang akan di ikutsertakan dalam lomba tersebut. Ternyata Drago dan Eva yang mewakilkan XI IPA I untuk menjadi kandidat dalam lomba tersebut. “wah asiik nih gw jadi calon raja daerah, hehehe” ucap Drago gembira. “tapi sebentar jangan aku ya teman-teman yang menjadi ratunya” Eva mengeluh saat ia tahu bahwa ia terpilih menjadi kandidat ratu daerah. “kenapa Va? Ko kamu gak mau jadi ratu daerah, Drago aja udah setuju dia jadi calon raja daerah” tanya Afri yang menjabat sebagai ketua kelas XI IPA I. “aku malu Fri, aku takut gak bisa…” ucap Eva dengan wajah cemberut. “yasudah cari siapa yang mau jadi ratu daerah kalau memang Eva gak mau” ucap Drago dengan sedikit kesal.

 Akhirnya Drago ke depan kelas dan bertanya tentang siapa orang yang mau menggantikan posisi Eva. Namun tak ada seorang siswa/siswi yang berani mengacungkan tangan. Drago pun kesal dan meminta kepastian hingga bel tanda berakhirnya sekolah berbunyi. “kalian seharusnya solider dong, kita ini satu kelas seharusnya saling melengkapi dan membutuhkan, dan misalnya menang ya kelas kita akan di banggakan di sekolah ini” ucap Drago dengan lantang “aku tunggu sampai nanti pulang sekolah kalian harus memastikan apakah jadi tidaknya aku dan seseorang yang akan menjadi pasangan dalam lomba tersebut”.

 Eva pun merasa bersalah kepada satu kelas karena ia menolak keputusan yang di sepakati oleh kelas tersebut. Kemudian Eva meminta saran kepada beberapa teman yang ia percaya, dan saran teman-temannya ialah meminta Eva tetap menjadi ratu daerah perwakilan kelas XI IPA I dalam lomba tersebut.

 Setelah berjam-jam Eva berfikir akhirnya bel tanda sekolah berakhir dan waktunya pulang pun berbunyi. Kemudian Eva memutuskan untuk menjedi ratu daerah perwakilan kelas XI IPA I. Akhirnya Drago dan Eva beserta teman-teman mereka membuat rencana untuk memenangkan lomba tersebut. Mereka menentukan pakaian daerah mana yang harus Drago dan Eva pakai dan telah di putuskan bahwa Drago dan Eva akan memakai pakaian daerah jawa tengah.

 Drago, Eva, Itsi dan Leba pergi ke sebuah sanggar rias setelah pulang sekolah untuk mencari pakaian daerah jawa tengah tersebut. Setelah lama mencari dan tawar menawar akhirnya mereka menemukan sanggar yang cocok dengan anggaran yang mereka miliki.
 “Assalamu’alaikum bu…” ucap Drago “Wa’alaikum salam, ada apa ya de?” ucap seorang wanita paruh baya pemilik sanggar.
 “kami kesini ingin mencari pakaian daerah jawa tengah apa ada bu?” Tanya Drago.
 “oh… ada… mari silahkan masuk dan lihat-lihat..” jawab wanita tersebut dengan senyuman lebar.

 Akhirnya mereka memesan pakaian tersebut sekaligus untuk pemakaiannya pada hari yang telah mereka sepakati. Namun Eva masih merasa malu ketika ia membayangkan untuk memakainya.
 “aduh.. nanti bagaimana ya penampilanku, pasti jelek deh” ujar Eva cemberut.
 “hu… dasar gak pede… kamu itu gak di dandanin aja terlihat cantik apalagi di dandanin, makin banyak deh pesaingku nanti, hehehe” ucap Drago sedikit tertawa, terlihat Itsi dan Leba tertawa kecil sambil melontarkan senyum dan Eva hanya bisa tersipu malu mendengarnya.
 “yaudah yuk, kita pulang… aku pulang bareng Leba ya… dadah… “ kata Itsi meninggalkan Drago dan Eva.
 “jagain Eva ya.. awas kalo ampe lecet, ku hantam kau Drago” sahut Leba.
 “beres… akan kuantar Eva seperti ku mengantar ratu di kerajaan,hahaha” sahut Drago.

 Drago dan Eva pun akhirnya pulang menggunakan sepeda motor Drago. Saat di perjalanan mereka berbincang-bincang mengenai lomba tersebut dan tertawa membayangkan lomba tersebut.Hari yang di nanti pun tiba, lomba raja dan ratu daerah pun akan di laksanakan jam sembilan. Drago dan Eva telah sampai di sanggar jam enam dan mulai di dandani, terlihat tawa kecil diantara keduanya yang heran melihat rupa mereka setelah di dandani. Akhirnya mereka pun selesai di dandani dan memanggil becak untuk mengantar mereka kesekolah.

 Dalam becak tersebut mereka berbincang masalah lomba yang akan mereka hadapi jam sebilan nanti dan tampak kegelisahan pada diri Eva.
 “aduh Drago.. aku malu nih wajah ku jelek ya??” ucap Eva cemberut. “ya ampun Va… kamu itu cantik banget deh… bener… kalo menurut aku kamu wanita tercantik di sekolah mengalahkan guru kita yang umur 50 tahun, hehehe” ucap Drago memberi semangat pada Eva.
 “tuh kan, kamu membuatku makin gelisah,” sahut Eva.
 “yaudah, tenang aja ya Va aku akan mendampingimu ko sampai selesai acara nanti dan kita meraih kemenangan, semangat dong….” Ucap Drago pada Eva dan Evapun mulai tersenyum.

  Akhirnya mereka berdua sampai di sekolah dan kemudian menuju ke ruang yang telah di siapkan panitia OSIS untuk menerima arahan. Setelah mereka menerima pengarahan mereka dan peserta lainnya siap untuk tampil dalam lomba tersebut.
 “Drago… berdoa ya.. semoga kita tidak gelisa saat di atas panggung nanti” ucap Eva. “iya tenang saja Eva… “ sahut Drago.

 Giliran pertama ialah Drago dan Eva yang akan menyambut para juri dan para penonton yang merupakan warga sekolah. Para juri pun melontarkan berbagai macam pertanyaan namun berhasil mereka jawab dengan tenang, setelah selesai mereka pun kembali ke ruang yang telah di siapkan panitia OSIS tersebut.
 “syukurlah sudah selesai, tadi aku gelisah banget loh Drago untung kamu eratkan kelingking kamu pada kelingking aku, jadi aku sedikit tenang” ucap Eva tersenyum.
 “alhamdulillah, maaf ya kalau ke kencengan abis aku fikir kamu tadi sedikit terbata-bata dalam pengucapannya jadi aku lebih eratkan deh kelingkingku pada kelingkingmu” sahut Drago menemani senyuman Eva.
 “makasih ya Drago semoga kita menjadi juaranya, amiin…” ucap Eva.
 “amiin… yaudah ayo kita makan snack yang telah di sediakan” ucap Drago.

 Beberapa lama kemudian akhirnya hasil pemenang lomba raja dan ratu daerah di umumkan. Drago dan Eva pun tegang dan jantung mereka seperti gendang yang sedang di tabuh. Akhirnya di ketahui bahwa pemenang lomba raja dan ratu daerah ialah Drago dan Eva. Drago dan Eva pun bersorak kegirangan dan kemudian maju ke atas panggung untuk menerima penghargaan, tak lupa kelingking mereka saling mengeratkan.

 Setalah mereka menerima penghargaan tersebut, mereka segera menuju teman sekelas mereka dan mereka pun di sambut dengan senyuman bahagia dari semuanya.
 “selamat ya kalian telah saling percaya dan akhirnya menjadi juara…” ucap Afri.
 “makasih ya Fri, kamu memang ketua kelas yang terbaik yang selalu mensupport kami” uca Drago “iya makasih juga ku ucapkan kamu telah mempercayai kami dan teman-teman semua telah mendoakan kami sehingga kami bisa mengatasi kegelisahan kami dan menjadi juara” ucap Eva.
 “kayaknya kamu masih gelisah deh tadi Va” ucap Drago dan kemudiaan ia ti donjok bahunya oleh Eva.

 Mereka semuapun merayakan kemenangan Drago dan Eva sambil berfoto-foto dan bergembira. Memang kepercayaan itu sulit di dapat apalagi kalau percaya terhadap diri sendiri, namun jika ada teman kita yang yakin akan kemampuan yang kita miliki dengan sendirinya kepercayaan terhadap diri sendiri akan muncul.

 sekian :D