Selasa, 22 Januari 2013

Akademi Lima Impian


360


                Babak penyisihan tahap pertamapun dimulai, para calon murid Akademi Lima Impian mengenakan pakaian kebanggaan dari tingkat dua masing-masing akademi, banyak dari mereka yang berasal dari akademi yang ternama dan hanya sedikit yang berasal dari akademi luar kota Tango. Ketika hendak mereka memakai topi yang telah di sediakan mereka melihat sebuah kalimat yang tertempel dalam topi tersebut dengan huruf kapital “AKU MENGETAHUI KELEMAHANMU, JADI SERANG AKU”, beberapa dari calon murid tidak mengerti bahkan ada dari mereka yang hanya langsung mengenakan topi tersebut.
“Apa maksut dari kalimat ini? Apakah ini merupakan jebakan atau suatu petunjuk, hah akan kucari tahu” ucap seorang calon murid Akademi Lima Impian yang mengenakan pakaian kebanggaan tingkat dua dari Akademi Empat Serangkai.
“Baiklah akan ku lewati tahap awal ini dengan mudah” ucap seorang perempuan dengan rambut panjang terkuncir.
                Tiba-tiba setelah para peserta mengenakan topi tersebut, terpampang di atas kepala mereka segala informasi mengenai kelemahan dan kekuatan yang mereka miliki serta bentuk kekuatan yang harus mereka gunakan.
“Ternyata informasi bodoh ini keluar, tapi biarlah kekuatan yang harus ku gunakan sesuai dengan apa yang aku miliki maka akan ku tingkatkan. DARK FIRE!!!” ucap seorang laki-laki berwajah dingin dan berambut bergelombang. DARK FIRE merupakan kekuatan yang berunsur dasar api namun dengan spesialisasi kegelapan berubah menjadi api hitam yang kekuatannya jauh lebih kuat di banding api merah.
“Ternyata kau pengguna api hitam ya? Tidak banyak yang memiliki api sepertimu. Baiklah perkenalkan namaku Seito Froz dari tingkat 2 di akademi pedang beku, oia aku akan segera mengalahkanmu. Bersenandunglah ICE FLUTE.” Ucap Seito. ICE FLUTE merupakan kekuatan berupa seruling es, ketika di tiupkan dengan melodi sederhana hanya akan mengeluarkan beberapa not es, namun kekuatan spesialnya ialah MELODIC ICE.
“Oke aku juga tidak sabar mengalahkanmu, namaku Raigo Flare aku dari akademi 4 serangkai akan membakarku dengan api ini.” Ucap Raigo.
“Hahaha, tunggu dulu hei kau bocah api, cari saja bocah api lain biar ini bagianku, sebelumnya perkenalkan namaku Lev Feriz dari akademi serigala es, heheh ICE IMAGINATION hahaha kau akan ku lukis dalam ingatanku pengamen, dan kau bocah api pergi atau kau juga yang akan jadi bagian dari ingatanku!” ucap Lev.
“Sial, siapa lagi dia seenaknya saja mengusirku dari pertarungan” Raigo berkata dalam hati.
“Kalau itu maumu Lev, baiklah kunantikan pertarungan denganmu di tahap akhir!” ucap Raigo.
“Oke, jangan sampai tersisih kalau kau benar kuat, let’s party” ucap Lev.
Pertarungan antara Lev dengan Seito pun segera di mulai mereka adalah pengguna jurus yang sama dengan kekuatan dasar sama dan kelemahan yang sama jadi yang menentukan ialah siapa yang dapat bertahan.
“Mari kita uji kekuatgan elemen kita Lev, ICE FLUTE: 1000 sol not” ucap Seito. ICE FLUTE: 1000 sol not merupakan suatu tehnik khusus seruling es mengeluarkan not balok sol sebanyak 1000 buah terhadap lawan.
“Hanya itu? Akan ku buat kau merasakan seranganmu. ICE IMAGINATION: instrument recorder. Rasakan kekuatanmu sendiri ICE IMAGINATION: instrument recorder-blast to owner.” Ucap Lev. ICE INSTRUMENT: instrumen recorder merupakan alat perekam suara instrumen dari jenis dan bentuk apapun dan instrument recorder-blast to owner merupakan bentuk lain yang membalikan suara kepada sang pemilik.
“Cih, ICE FLUTE: minor freez. Kau kuat juga tak kusangka ada pengguna elemen es yang hebat selain aku.” Ucap Seito. ICE FLUTE: minor freez merupakan tehnik pembeku sesuatu.
“Masih banyak pengendali es hebat di luar sana dan salah satunya aku! Akan ku akhiri saja ICE IMAGINATION: 1000 ice blade-never miss.” Ucap Raigo.
Pertarungan antar kedua pengguna elemen es makin menegang sementara para master akademi Lima Impian terus memperhatikan setiap calon murid mereka.
“Boca es imajinasi? Hehe sepertinya menarik bukan begitu Polar?” ucap seorang master akademi Lima Impian kepada partnernya Polar.
“RROOAARR” teriak Polar.
Bersambung…